Sebenarnya saya bingung dengan judul tulisan ini. No problem lah yang penting esensi dari tulisan saya ini tidak jauh dari judulnya. Karena saya tidak pandai berteori, maka yang saya tulis sesuai dengan apa yang saya alami dan yang menjadi prinsip saya dalam menentukan masa depan.
-Intro-
Masih ingat saat SMA dulu, saya bukanlah siswa yang terbaik. Kalau dilihat dari nilai rapot sih saya tidak masuk 10 besar, haha. Oia sekedar info, saya dulu sekolah di SMAN 5 Surabaya, salah satu SMA terbaik di Indonesia. Saya masuk kelas RSBI (yang katanya kelas Internasional karena pelajarannya sebagian besar disampaikan dengan bahasa Inggris). Siswa di kelas RSBI memang siswa pilihan karena untuk masuk kelas RSBI ini harus mengikuti beberapa tes lagi. Saya tak berharap banyak, eh ternyata siswa yang nilainya biasa-biasa saja saat SMP dulu bisa masuk ke kelas yang bergengsi ini.
Saat menginjak kelas 3 SMA, sudah tentu saya akan menjalani satu tahun yang cukup berat karena harus persiapan untuk UNAS dan masuk kuliah. Jika ditanya tentang jurusan dan kampus yang ingin dituju, dengan konsisten saya akan jawab, "Saya ingin masuk jurusan Teknik Informatika ITS". Pertimbangannya adalah karena saya suka dunia IT, maka saya pilih jurusan Teknik Informatika. Saya pilih ITS karena ITS adalah salah satu kampus teknik terbaik dan lokasinya yang masih satu kota dengan tempat tinggal saya.
-PMDK PENS ITS-
Saya lupa tepatnya bulan apa, saat itu saya dapat informasi dari guru BK bahwa PENS ITS sedang membuka jalur PMDK. Melihat nilai rapot yang pas-pasan, rasanya sulit untuk bisa masuk sana. Tapi karena sebelumnya saya pernah dapet peringkat 2 saat try out di PENS ITS, jadi saya yakinkan diri untuk terus maju. Berkas-berkas mulai saya lengkapi dan saya kirim ke kantor administrasi PENS ITS. Saya daftar D4 untuk Teknik Informatika. Setelah beberapa minggu, saya dapat kabar bahwa saya lulus peringkat 2 untuk PMDK di PENS ITS untuk jurusan Teknik Informatika. Weleh kok sama kayak peringkat pas try out ya haha. Alhamdulillah... saat itu saya benar-benar tidak menyangka.
-Ujian Saringan Masuk Universitas Bakrie-
Setelah pegumuman pmdk PENS ITS, saya mengikuti USM Univ. Bakrie gelombang pertama yang diselenggarakan di beberapa kota besar, salah satunya Surabaya. Saat itu saya memilih jurusan Manajemen. Lah kok gak nyambung sama tujuan utama?Entahlah haha. Setelah beberapa minggu pengumuman, ternyata saya hanya dapat beasiswa parsial. Karena biaya kuliah yang buat saya termasuk kategori mahal, akhirnya saya lepas. Tapi saya masih penasaran :D Akhirnya saya ikut gelombang ketiga yang diadakan di Jakarta. Kali ini saya kembali ke jalan yang benar, yaitu pilih jurusan Teknik Informatika. Alhamdulillah saya lulus beasiswa penuh yang ternyata perusahaa pemberi beasiswa saya adalah PT Energi Mega Persada Tbk.
-Kegalauan, PENS ITS vs Univ. Bakrie-
Karena saya sudah memutuskan tidak ikut SNMPTN, maka saya tinggal memutuskan mau ambil pmdk PENS ITS atau beasiswa penuh di Univ. Bakrie. Setelah berdiskusi dengan orang tua, akhirnya saya jatuhkan pilihan ke Univ. Bakrie. Sebuah keputusan yang menurut beberapa teman saya saat itu merupakan keputusan bodoh dan unik. Tapi entah kenapa saya tetap yakin dengan pilihan saya.
Ada beberapa teman yang tanya, kok lebih milih Univ. Bakrie ketimbang PENS ITS. Oke mungkin biar lebih enak dibaca, saya tuliskan kompilasi transkripnya.
Kamu gak salah milih ryk? Udah enak-enak dapet PMDK PENS, malah pilih universitas swasta yang gak terkenal.
Sejujurnya saya tidak tahu loh, haha. Panggilan hati saja. Tapi setelah saya lihat-lihat sih Univ. Bakrie kan lokasinya di Jakarta, letaknya strategis di Kuningan. Nah kebetulan sudah lama saya ngidam pingin ke Jakarta lihat monas karena saya kan numpang lahir di Jakarta. Yang bikin aku bisa ke Jakarta pas aku udah gede ini kan waktu ikut USM Univ. Bakrie gelombang ketiga. Lagian masak dari bayi sampai gede nanti aku di Surabaya terus. Cowok kan harus merantau, haha. Lagian pekerjaan bidang IT banyak di Jakarta. Memang aku bakal jadi angkatan pertama di jurusan Teknik Informatika Univ. Bakrie dimana belum ada akreditasi. Tapi buat aku gak masalah sih, toh yang menentukan sukses bukan kampus tempat kita kuliah, tapi dari kita sendiri.
Motivasinya apa kok pingin masuk Univ. Bakrie?
Pertama karena beasiswa. Suatu kebanggaan tersendiri bisa dapet beasiswa.
Kedua, aku suka tantangan. Mainstream lah anak-anak smala (sebutan untuk siswa siswi SMAN 5 Surabaya) masuk ITS, UNAIR, UI, ITB, UGM, atau kampus-kampus negri yang punya nama. Aku pingin sesuatu yang beda biar greget. Aku suka tantangan. Kalau di calon kampusku nanti tidak ada tantangan, aku yang akan buat tantangan itu sendiri. Kalau aku bisa jadi orang hebat dari kampus yang memang inputnya orang-orang hebat, ya biasa-biasa aja karena sudah sewajarnya seperti itu. Beda kalau aku bisa jadi hebat dari kampus yang biasa-biasa aja.
Ketiga, lokasinya strategis. Kuningan-Sudirman-Thamrin itu lokasi paling strategisnya Jakarta. Jadi klo mau cari-cari tempat magang atau kerja lebih gampang lah tinggal jalan dikit, haha.
Keempat, banyak event IT gratis. Ini kesempatan buatku untuk menjalin relasi khususnya dengan para profesional IT yang memang pada ngumpul di Jakarta. Selain itu, siapa tahu bisa ngincipin makanan enak gratis pas seminar, haha.
Kalau uda lulus nanti harus kerja di perusahaan grup Bakrie ya?
Gak harus sih. Lagian gak ada ikatan dinas. Beasiswa yang diberikan benar-benar tanpa pamrih, dikasi cuma-cuma. Tapi ada syaratnya, yaitu IPK harus di atas 3,00. Menurutku buat dapet IPK di atas 3,00 itu gampang kok jadi aku yakin pasti IPKku di atas 3,00.
Pak Bakrie mau bangkrut loh gara-gara kasus lumpur Lapindo. Gak takut beasiswanya putus di tengah jalan?
Nah ini yang sesungguhnya perlu penjelasan secara komprehensif. (tidak saya jelaskan di sini ya karena panjang). Tapi intinya, jangan pernah sangkut pautkan politik dengan dunia akademik. Aku kuliah ini tujuannya cari ilmu dan pengalaman. Aku gak peduli politik di grup konglomerasi yang ngasi aku beasiswa ini mau kayak gimana, yang penting aku harus mempertanggungjawabkan beasiswa dengan mempertahankan IPK. Pak Ical sendiri kan tidak ikut mengurusi perihal beasiswa karena beliau fokus ke politik saja. Bahkan pernah melakukan kunjungan ke kampus pun beliau tidak pernah berorasi politik, walaupun kampus aku ini dibangun dengan duit dari perusahaan-perusahaan keluarga beliau.
saya yang nomer dua dari kiri :D
-Tentang Kampus-
Berikut adalah beberapa kenyataan yang saya dapatkan setelah saya masuk di Universitas Bakrie.
1. OSPEK
Menurut saya ospek di Universitas Bakrie ini ospek yang paling menyenangkan di Indonesia. Tidak ada plonco-ploncoan yang menurut saya gak berguna. Di sini kami benar-benar merasakan kebersamaan tanpa harus mempermalukan diri sendiri dengan memakai atribut-atribut yang gak jelas. Lokasi dan fasilitas selama ospek juga menyenangkan. Penanaman nilai-nilai juga terplot dengan baik. Pokoknya enak deh haha. Makanannya juga enak. Aaakkk kangen ospek lagi :D
2. Fasilitas
Gak perlu diragukan, fasilitas di sini top, sesuai dengan biaya kuliahnya yang juga top. Pernah saya ajak keluarga dan teman masuk ke dalam. Mereka pun bertanya, "Ini kampus apa kantor ya?", haha.. Kampusnya emang kecil, tapi dalemnya membuat nyaman saya sebagai mahasiswa yang memang butuh ketenangan dan kenyamanan untuk belajar.
3. Dosen
Sesuai dengan ekspektasi saya, dosen-dosen di sini banyak yang lulusan luar negri. Selain itu, khususya jurusan saya, sebagian besar dosennya praktisi. Karena dosen-dosennya juga praktisi, ilmu yang diajarkan tidak cuma teori. Sejujurnya saya bosan terlalu banyak berteori. Dengan adanya dosen-dosen yang berpengalaman di dunia praktisi, maka saya bisa menambah relasi dan update pengetahuan serta berbagi pengalaman dengan dosen-dosen. Toh saya ingin berkecimpung di dunia profesional IT, jadi saya lebih butuh dosen yang punya pengalaman di lapangan.
4. Lingkungan
Lingkungan yang strategis membuat saya tidak perlu bingung untuk mencari apa saja yang saya butuhkan. Kampus saya ada di Rasuna Epicentrum, salah satu kawasan terintegrasi. Di sekitar sini juga banyak mal sehingga klo pingin jadi anak gaul mall tinggal nyebrang aja dari satu mall ke mall yang lain, haha.
Jika diceritakan secara gamblang, banyak sekali yang bisa saya ceritakan. Tapi karena saya tidak berniat promosi, jadi cukup sekian profil dari kampus saya :D
-Pembuktian-
Sampai saat tulisan ini dibuat, Alhamdulillah saya bisa mempertahankan IPK di atas 3,50. Saya juga mengikuti kegiatan kampus walaupun tidak banyak aktif karena saya lebih aktif ikut kegiatan di luar. Saya sering ikut seminar-seminar dan workshop IT. Alhamdulillah dari situ saya dapat banyak kenalan khususnya orang-orang IT dari beberapa perusahaan dan kampus di Jakarta. Saya juga banyak mengenal orang-orang hebat di bidang IT. Banyak sih manfaat yang saya dapatkan di Jakarta ini, yang belum tentu bisa saya dapatkan jika saya memilih untuk tetap stay di Surabaya. Berikut beberapa foto yang mungkin tidak saya dapatkan dengan mudah untuk menuju kesana (foto yang IBM) :) Foto-foto dengan perusahaan dan komunitas lain tidak saya share karena banyak. Saya share yang menurut saya paling berkesan :)
Melalui beberapa komunitas IT, saya mendapatkan beberapa kesempatan mulai dari berdiskusi dengan para pakar, mengisi seminar dan workshop, serta mendapatkan award dari komunitas. Apa yang saya dapatkan ini tentunya melalui proses yang tidak mudah. Setiap event, pasti pada tanya Universitas Bakrie itu dimana, haha. Ya nasib kampus yang masih baru. Tapi saya bangga, karena alumni-alumni kampus saya bekerja di banyak perusahaan besar, multinasional, dan ada yang di kementrian juga. Jadi jangan remehkan lulusan Universitas Bakrie :)
Di Jakarta ini pula saya mendapatkan kesempatan untuk magang di dua perusahaan besar di industri yang berbeda. Kesempatan pertama saya dapatkan di Unilever, salah satu perusahaan FMCG terbesar di dunia. Kesempatan kedua saya dapatkan di Chevron, salah satu perusahaan Oil&Gas terbesar di dunia. Alhamdulillah.. awalnya saya tidak menyangka bisa magang di dua perusahaan ini karena memang bukan di sini tujuan utama saya. Tapi melalui dua perusahaan ini, saya jadi memiliki kesempatan untuk merasakan atmosfir bekerja di perusahaan multinasional :)
-Penutup-
Alhamdulillah begitu banyak rizki dan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada saya sehingga saya melalui proses yang cukup berat dalam membentuk pribadi yang lebih baik selama kuliah ini. Alhamdulillah juga saat tulisan ini dibuat, saya sudah berhasil menyelesaikan sidang skripsi. Saat ini saya tinggal mengurus yudisium dan wisuda. Alhamdulillah juga saat selesai mengurus yudisium nanti saya langsung bekerja di salah satu Big 4 Accounting Firm yaitu Ernst&Young (EY). Saya mendapatkan posisi di Advisory Services, IT Risk and Assurance dengan fokus utama di Information Security. Walaupun tugas utama saya di Information Security, namun tidak menutup kemungkinan saya akan mengerjakan proyek-proyek non Information Security. Sebagai pelengkap kelulusan sarjana, saya juga mendapatkan sertifikasi internasional, yaitu Certified Ethical Hacker (CEH) yang memang masih nyambung dengan bidang pekerjaan saya. Selain itu pada bulan September nanti saya memulai perkuliahan S2 Master of Management (MM) di Universitas Bakrie. Alhamdulillah banyak kado spesial dari Allah SWT yang diberikan kepada saya menjelang lebaran ini. Semoga saya bisa mencapai kesuksesan sesuai dengan yang saya targetkan, dan semoga ilmu dan pengalaman saya ini bermanfaat. Semoga saya juga bisa menempuh pendidikan hingga S3, sehingga tambahan kata "Prof" di depan nama blog, fb, twitter, dan segala media yang saya buat ini tidak sia-sia :)
-Kesimpulan-
Jadi buat temen-temen yang akan kuliah, maupun yang sudah kuliah di universitas swasta, jangan merasa rendah diri. Bukan kampus yang menetukan kesuksesan, tapi diri sendiri. Manfaatkan segala potensi yang ada dalam diri dan sekitar. Percaya diri. Allah SWT itu Maha Adil. Selama kita mau berusaha dan berdoa, insya Allah kita akan diberikan yang terbaik. Jangan lupa banyak bersyukur ya karena Allah akan menambah nikmat dan rizki hamba-hambaNya yang bersyukur.
Semangat :D
Eryk Budi Pratama, S.Kom, CEH, CHt.
Advisory Services (Assistant), IT Risk and Assurance, Ernst&Young Indonesia
EC-Council Certified Ethical Hacker (CEH)
IBH Certified Hypnotist & Hypnotherapist (CH, CHt)