Catatan: Artikel ini juga ditulis di medium saya.
Komunitas IT. Ini adalah salah satu motivasi saya kenapa waktu itu saya lebih memilih kuliah di kampus swasta yang masih baru banget di Jakarta, dan meninggalkan PMDK saya di ITS. "Pokoke ke jakarta dulu, sukses engganya urusan belakang". Orang Surabaya memang bonek :)) Saya orang yang suka membaca apapun, gak cuma pengetahuan tentang IT. Sudah kah anda baca artikel saya tentang Hipnosis? Itu hanya salah satu ilmu lain yang saya pelajari. Kembali ke topik, saat masih SMA dulu, saya sudah coba explorasi dunia per-internet-an ini. Dari hasil terawangan, di Jakarta banyak event IT yang GRATIS. YA, GRATIS !! Selain itu, banyak juga komunitas-komunitas IT yang entah ada berapa ratus jumlahnya. Zaman masih belum banyak penggunaan WhatsApp, Line, dan Telegram, biasanya komunitas aktif berkomunikasi di forum-forum dan terkadang kopdar / meetup. Berbekal informasi seadanya, tibalah saya di Jakarta dan tentunya yang saya incar untuk join untuk awal-awal adalah Microsoft User Group Indonesia (MUGI). Entah bagaimana caranya, tiba-tiba saya sudah ada di kantor Microsoft Indonesia untuk ikutan event-event mereka. Dan entah bagaimana caranya saya tiba-tiba mewakili MUGI Jakarta untuk sharing materi di Universitas Budi Luhur tentang Sosial Network. Inilah pengalaman pertama saya sebagai mahasiswa dapat berbicara didepan lebih dari 100 mahasiswa di kampus lain. Terima kasih MUGI atas kesempatan yang waktu itu diberikan. Topiknya sangat ringan, mungkin buat pembaca yang sudah banyak pengalaman, receh lah materi yang saya bawakan. Cuma bagi saya yang waktu itu baru pertama kali sharing, rasanya cukup membuat saya bangga bisa memulai debut saya di dunia per-IT-an nusantara.
Waktu itu ada beberapa rekan yang menanyakan beberapa pertanyaan ini:
1. Ngapain sih join komunitas? Manfaatnya apa?
2. Saya pingin join nih cuma malu, takut gak bisa kontribusi apa-apa
3. Kenapa harus repot siapin materi buat ngisi meetup atau nyiapin acara buat meetup? Manfaatnya apa? Nambah kerjaan iya.
Ngapain sih join komunitas?Manfaatnya apa?
Pertanyaan pertama yang biasanya datang dari rekan-rekan yang belum pernah join komunitas IT. Mungkin orang-orang join komunitas IT dengan berbagai macam motivasi. Kalau saya sendiri, pada dasarnya memang suka berbagi pengetahuan, baik itu via tulisan maupun lisan. Sedikit cerita, sejak SMP dulu saya punya minat yang tinggi di dunia IT, khususnya IT Security. Terbukti dengan banyak buku-buku hacking yang saya beli dan juga hasil oprekan yang beberapa bisa memberikan manfaat. Saat itu, manusia macam saya jumlahnya super sedikit (sedih ~). Tidak ada orang atau sekelompok orang yang bisa diajak sharing-sharing secara rutin. Alhasil, interaksi banyak dihabiskan di dunia maya dengan orang-orang yang gak jelas. Sejak saya kuliah di Jakarta, waktu itu mengenal beberapa komunitas, ada Microsoft User Group Indonesia (MUGI), komunitas developer Nokia (duh lupa namanya) , komunitas Cloud Computing (dulu masih komunitas, sekarang sudah jadi Asosiasi), IBM iCommunity, dan lain-lain saya lupa saking banyaknya --" Masing-masing komunitas dalam kurun waktu tertentu mengadakan kopdar dan GRATIS !! Manfaat apa yang saya peroleh dengan ikutan acara komunitas? Pertama, update pengetahuan tentang topik yang dibahas di komunitas. Kedua, update pengalaman dari para professional yang sharing di acara itu. Ketiga, ini yang paling penting, menambah relasi. Keempat, tidak kalah pentingnya, MAKAN GRATIS :)))
Selain itu, bermodalkan nekat, saya coba sedikit demi sedikit aktif dalam diskusi. Bahkan waktu itu saya nekat datang dan sedikit menampakkan diri di IBM iCommunity. Alhamdulillah dari usaha yang saya lakukan, saya bersama beberapa rekan yang tentunya sudah expert di bidangnya, dapat menikmati liburan GRATIS yang diberikan IBM dan Avnet. Saya satu-satunya mahasiswa yang dipilih. Alhamdulillah. Coba pembaca baca sekilas artikel saya yang ini sebagai buktinya. Berikut sedikit dokumentasinya.
Penganugerahan IBM iArmy. Paling kiri Pak Gunawan Susanto, Direktur Utama IBM Indonesia. |
Diajak keliling ke pabrik perakitan server IBM yang segede gaban dan mahalnya bikin kanker (kantong kering) |
Manfaat lainya apa? Bermodalkan nekat, saya telah mengisi beberapa sharing session di kampus dan kantor lain. Dari situ Alhamdulillah saya diapresiasi dengan diberikan plakat dan ada juga yang memberikan merah-merah. Nah ada lagi nih manfaat yang bersifat materi, yaitu jadi banyak tawaran kerja dan juga joinan bisnis. Cuma dari empat manfaat tadi, bagi saya yang paling penting adalah perihal relasi. Percayalah, dengan kita join di komunitas, kita akan mengenal banyak orang hebat dan tidak menutup kemungkinan kita juga bakal dikenal dan dinilai sebagai orang yang hebat pula seperti orang hebat yang kita anggap hebat (walah mbulet ae).
Saya pingin join nih cuma malu, takut gak bisa kontribusi apa-apa
Inilah salah satu blocker orang join komunitas. Rasa takut gak bisa kontribusi apa-apa. Rekan-rekan, gak ada kewajiban untuk kita banyak ngomong atau gak ada larangan untuk diam di komunitas, baik itu melalui media online maupun kopdar. No problem kalau kita ingin menjadi pendengar yang baik. Percayalah, banyak sekali ilmu yang bakal kalian dapatkan, bahwa sekedar menjadi SILENT READER. Saya pun mengawalinya dengan menjadi silent reader. Dari situ saya belajar dulu yang banyak dari orang lain yang sudah berpengalaman. Setelah merasa berani untuk berpendapat, langsung saja menanggapi hal-hal yang sedang dibahas. Jangan takut salah !! Itu hal yang biasa kok dalam diskusi pasti ada perbedaan. Saya yakin di komunitas-komunitas yang saya ikuti, diskusi berjalan dengan sehat dan bermanfaat. Untuk awal-awal, gak ada masalah kita menjadi penonton duduk manis mendengarkan rekan lain sedang sharing materi.
Duduk manis sebagai penonton yang manis di samping wanita yang manis :p |
Rasa tidak percaya diri wajar ada di setiap orang. Saya juga awalnya begitu. Cuma bagaimana kita bisa dikenal orang kalau diem bae? Ada quotes bagus dari salah satu mentor saya dulu: "In the end, it is not WHO YOU KNOW but WHO KNOWS YOU". Kalau dipikir-pikir bener juga yak. Untuk itulah, saya sarankan, selain rekan-rekan coba dikit-dikit aktif di komunitas, coba untuk tingkatkan personal branding anda. Meningkatkan personal branding jangan setengah-setengah. Awali dengan menjadi pendengar yang baik, kemudian aktif sedikit diskusi di grup WA/telegram, beranikan diri jadi pembicara di meetup, dan juga utilize sosial media !! Coba anda baca sekilas artikel saya tentang personal branding.
Nah ini, kenapa ya mau repot-repot? hahaha. Saya bener-bener salut sama rekan-rekan saya yang aktif mengkoordinasi komunitas dan meetup. Ini hal yang tidak mudah loh. Mereka rela meluangkan waktu untuk komunitas. Saya mungkin tidak bisa sebesar mereka kontribusinya di komunitas. Mereka tidak dibayar sama sekali, malah yang ada perusahaan tempat lokasi meetup keluar duit. Alhamdulillah masih banyak perusahaan-perusahaan yang mau menyisihkan dana marketingnya untuk kegiatan meetup rutin. Sekali lagi, mereka-mereka ini gak dibayar. Bahkan sebagai pembicara pun, saya dan rekan-rekan yang lain gak dibayar sama sekali.
Terus kenapa harus repot-repot kalau gak dibayar? Lah iya napa yak --" Saya pribadi, walaupun keluar ongkos buat ke lokasi dan di banyak kesempatan gak dibayar sama sekali (cuma dikasi snack), tapi ada rasa puas tersendiri ketika bisa sharing-sharing pengalaman saya. Dari dulu justru inilah yang saya cari. Saya passion di bidang IT, dan passion juga untuk berkomunitas. Saya rasa ketika mengisi seminar dan workshop, dan dapat merah-merah, itu hanyalah bonus kesekian saja. Bonus utama yang saya dapat adalah peserta yang datang jadi bertambah wawasannya, apalagi kalau saya bisa jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Kalau gak bisa jawab, ya maap maap aja ya om/tante kalau jawabannya menyusul :)) Bonus lainnya apa? Kita makin dikenal banyak orang, relasi bertambah. Ini bonus yang gak mungkin saya dapat kalau saya diam di tempat saja.
Meetup petama komunitas IT Governance di kantor Blibli. Saat itu saya bawakan materi tentang IT Operating Model |
Dalam beberapa kesempatan sharing session, kadang saya diminta ngisi kadang juga saya inisiatif kalau misal di grup belum nampak pergerakan. Seperti contoh salah satu kegiatan ISACA terkait dengan sertifikasi. Saya diminta bantu untuk memberikan materi yang ringan-ringan saja.
Executive briefing for ISACA certification program at Binus International |
Kesimpulan
Ini artikel bisa jadi panjang kalau saya paparkan aktivitas dari komunitas yang saya ikuti. Bingung juga menyimpulkannya bagaimana. Jika dikembalikan ke judul, APA SIH MANFAAT KOMUNITAS? Secara sederhana, berikut manfaat yang saya rasakan:
1. Menambah relasi (kalau kita ikut banyak komunitas dan memberikan interaksi yang membuat kita jadi dikenal di komunitas)
2. Menambah wawasan (kalau kita bersabar scrolling grup WA/telegram buat mengikuti diskusi dan datang meetup)
3. Menambah portfolio (kalau kita berpartisipasi menjadi pembicara atau mengerjakan proyek komunitas seperti yang dilakukan IHP)
4. Meningkatkan personal branding (kalau kita aktif baik di media online maupun offline)
Selain itu, dengan kita memotivasi diri untuk bisa berkontribusi walaupun hanya dengan hal-hal yang sederhana (tapi bermanfaat), saya yakin Anda juga bakal makin dikenal banyak orang dan ilmu/pengelaman yang dibagikan Insya Allah bisa bermanfaat bagi orang yang membutuhkan. Kadang kita meng-underestimate diri kita, menganggap apa yang kita berikan kurang penting. Bisa jadi bagi sebagian orang dianggap begitu, tapi bisa juga bagi sebagian orang itu informasi yang bermanfaat buat mereka. Selalu ada peluang 50:50 kontribusi anda diterima dengan baik. Dan peluang itu semakin besar jika anda menyampaikannya dengan proper dan sesuai kaidah-kaidah yang berlaku.
Memang di atas langit masih ada langit. Langit bisa jadi batas motivasi kita dalam berkontribusi di komunitas. Namun, sampai di langit manakah kita akan berhenti? Itu tergantung keyakinan kita, sejauh apa memberanikan diri dan percaya diri untuk bisa "nongol" di komunitas, minimal dengan jadi silent reader, maksimal ya.... (gak ada maksimalnya sih).
Sekian artikel yang bisa saya tulis. Kayaknya kepanjangan --" Saya tutup dengan peribahasa yang sudah umum.
"Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama"
Dengan berkomunitas, nama kita akan dikenang. Tulisan kita akan diabadikan. Jangan malu, jangan takut. Semangat menulis, semangat berbagi. Semangat berkomunitas untuk memajukan bangsa dan negara tercinta kita. Salam satu aspal !!
Salam,
Eryk Budi Pratama
Slideshare : https://www.slideshare.net/proferyk
Medium: https://medium.com/@proferyk
Blogspot: https://proferyk.blogspot.com