Foto sebelum sidang proposal Magister Ilmu Komputer Univ. Budi Luhur |
Catatan: versi medium
Sebenarnya, tulisan kali ini terinspirasi oleh tulisan saya yang sebelumnya. Dulu, saat masih sekolah kira-kira SMA, saya sempat berpikir kira-kira nanti kalau saya sudah kuliah, sanggup tidak ya bayar kuliah untuk lanjut S2. Dasar ya, ini kuliah S1 saja belum sudah mikir S2. Sejak SD, saya orang yang pada dasarnya suka membaca dan ngoprek. Pernah saya ikut lomba-lomba semacam karya ilmiah atau penelitian untuk anak sekolah, cuma gak pernah menang. Mungkin saya waktu itu berpikir gak punya bakat penelitian. Boro-boro mau lanjut S2 bahkan S3, ya nggak? :))
Sedikit cerita, dulu sempat ketrima PMDK di PENS ITS. Sebenarnya saya waktu itu daftar PMDK ke PENS ITS karena tertarik join tim roboticsnya, karena PENS ITS ini terkenal sering menang robot bahkan di tingkat internasional. Cuma akhirnya saya memutuskan untuk mengambil kesempatan beasiswa full di Universitas Bakrie. Sejujurnya beberapa rekan saya sempat meragukan apakah keputusan saya ini tepat atau tidak, mengingat masih banyak jalan untuk bisa masuk di ITS. Di benak pikiran saya simple sebenernya, saya sudah terbiasa di lingkungan yang sangat kompetitif, dimana banyak anak-anak jenius dan ambisius. Kalau saya masuk ITS, bakal ketemu orang-orang yang sama. Sedangkan kalau ke Teknik Informatika Univ. Bakrie, saya bakal jadi angkatan pertama dan belum ada akreditasi!! Untuk pertama kalinya, saya coba menantang diri sendiri untuk bisa membuktikan bahwa walaupun kuliah di kampus yang masih baru, saya dan teman-teman saya nanti bisa berprestasi!! Bermodal nekat, saya coba merantau ke Jakarta. Saya cuma berpikir, yang penting ke Jakarta dulu aja deh dimana pun kampusnya. Alhamdulillah keputusan itu tepat :)) Banyak hal yang mungkin gak bakal saya dapat kalau saya misalnya jadi kuliah di Surabaya.
Motivasi saya semakin tumbuh ketika waktu diakhir penghujung kuliah S1 saya di Teknik Informatika Universitas Bakrie, mendengar bahwa kampus saya membuka program S2 Magister Manajemen. Waktu itu sederhana saja motivasi saya, coba daftar ah mumpung masih baru. Untuk kedua kalinya, saya menantang diri sendiri untuk hal yang masih baru.
terus S2 MM nya buat apaan ?
GAK TAU !! hahaha. Saat itu saya belum terpikirkan motivasi utama untuk ambil S2. Kalau dipikir, buat apa ambil S2 lagi, toh gak ngaruh di jenjang karier dan gaji di kantor. Kalau PNS, IYA ngaruh ke jenjang karier. Waktu berjalan (wuussssss). S2 MM ini kelasnya Senin-Kamis malam. Kebayang kan bagaimana membagi waktu dan menjaga stamina ambil S2 pas kerja di Big 4 yang notabene kerjaannya padet (seringnya super padet)? Itu manfaat S2 yang pertama, yaitu melatih saya untuk punya time management yang baik. Kuliah S2 itu juga banyak tugas loh, sama kayak S1. Kebetulan yang ambil S2 sebagian professional, sebagian wirausaha/pengusaha. Dosen-dosen di MM UB juga keren-keren, hampir semua professional yang sudah puluhan tahun pengelaman. Jadi dijamin materi di kelas gak OMDO !!. Inilah hal kedua yang menurut saya bermanfaat, yaitu relasi. Saya jadi teringat quotes dari rekan saya, pemuda yang sangat luar biasa di usianya.
Siapa anda dilihat dari koneksi anda juga. Semakin banyak koneksi anda maka anda akan mahal. Semakin luas relasi seseorang, dia akan semakin mahal. Relasi anda akan memperlihatkan seluas apa wawasan anda.
Quotes tersebut sampai sekarang menjadi motivasi saya untuk bisa aktif dan berkontribusi bagi komunitas. Saya sudah capek kerja, terus kuliah, mau disimpan sendiri? Ilmu dan harta akan berkembang pesat kalau dibagikan dan bermanfaat bagi orang lain. Saat menyelesaikan S2 MM ini, saya mendapatkan beberapa kendala. Namun, Alhamdulillah dapat selesai walaupun agak telat. Di saat yang bersamaan, bukannya menghela napas sejenak, malah saya tiba-tiba kesambet ingin S2 lagi!! Kali ini ambil S2 Ilmu Komputer (MKom) di Universitas Budi Luhur. Pertanyaan yang sama muncul, kok saya ambil di UBL, kok gak di UI atau Binus aja. Alasannya simple, karena ada kelas sabtu :)) Terus motivasinya apa ambil S2 MKom ini? Kan udah ada MM?
Kalau gak ambil MKom, gak bisa lanjut S3 di bidang Ilmu Komputer juga. Kalau gak lanjut S3, ntar gak bisa mengukuhkan gelar PROF di depan nama saya donk :p
YES. Manfaat S2 yang ketiga, modal untuk lanjut S3 dan melatih kita untuk lebih baik di area penelitian akademik. Loh kok bisa? Ya, karena di S2 ini kualitas penelitian harus lebih baik dari S1, sehingga ini modal yang baik untuk bisa S3 nanti. Selain itu, saat S2 wawasan saya lebih terbuka mengenai dunia pendidikan dan juga ternyata lowongan dosen itu banyak. Mengingat saya sebenarnya suka sharing2, jadi saya merasa menjadi dosen (untuk sementara honorer) adalah media yang tepat dalam menyalurkan passion saya untuk mengajar. YES, mengajar butuh passion juga sehingga inilah yang jadi manfaat keempat saya ambil S2, yaitu untuk bisa mengajar di kampus.
Pertanyaan berikutnya, okelah kalau jadi S3 nih, emang kepake di kerjaan ya? Kalau di model pekerjaan yang sekarang, ENGGAK kepake sama sekali. Terus kalau gak bisa kepake, buat apa ada rencana lagi buat lanjut S3? Biar bisa ngajar mahasiswa S2 !! Setidaknya naik level dari ngajar S1 ke S2 karena tantangannya pasti lebih berat. Dan saya suka tantangan :))
Terus nasib kerjaan gimana? Kan kalau S3 harus fokus. Nah ini pertanyaan berat. Dijawabnya nanti saja ya :p
Dari sedikit uraian saya, dapat disimpulkan EMPAT alasan saya untuk studi lanjut:
1. Latihan time management
2. Menambah relasi
3. Modal lanjut S3 dan melatihan penelitian akademik
4. Modal untuk mengajar di kampus
Tentunya motivasi dan alasan saya dengan pembaca bisa berbeda. Cuma kalau dikembalikan ke pertanyaan semula, perlu gak sih studi lanjut? Hal utama yang penting untuk ditanyakan pada diri anda MOTIVASI utama untuk studi lanjut apa. Kalau boleh share, motivasi utama saya studi lanjut adalah membanggakan orang tua. S2 ini saya persembahkan khusus untuk orang tua saya. Percaya atau tidak, saya yakin, setiap orang tua PASTI ingin pendidikan yang layak dan lebih baik bagi anak-anaknya. Saya memahami bagaimana perjuangan orang tua saya dalam menyekolahkan saya. Bahkan dengan kondisi yang pas-pasan, mengirim saya kuliah di Jakarta. Walaupun full beasiswa, tapi biaya hidup tetap ditanggung sendiri. Jadi ini adalah motivasi terbesar saya. Selain itu, saya ingin mempersembahkan kepada orang tua bahwa anaknya memiliki pendidikan yang lebih baik dan lebih tinggi. Hal ini lah yang nantinya akan saya turunkan ke anak-anak saya, bahwa pendidikan mereka harus lebih baik dari bapak dan ibunya.
Ada hal yang saya sebenarnya risih ketika ada statemen seperti ini:
Ngapain kuliah nilai (IPK) tinggi-tinggi? toh gak kepake di kerjaan
Atau ada juga yang seperti ini:
Banyak yang gak kelar kuliahnya / gak kuliah, tapi lebih sukses dan jadi pengusaha besar.
Secara harfiah, ya statemen ini benar. Cuma sayangnya, banyak yang menjadikan dua statemen ini sebagai pembenaran bagi diri mereka yang GAGAL dalam menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa dan statemen ini dapat menurutkan motivasi mahasiswa yang sedang belajar di bangku kuliah. Saya yakin, setiap orang punya takaran sukses dan target hidup yang berbeda, sehingga kita tidak layak untuk memberikan penilaian apapun atas pencapaian yang telah dicapai orang tersebut.
YA, karena bisa saja apa yang ingin dicapai masing-masing diri kita ini berbeda. Dedikasi terhadap waktu 24 jam kita ini pastinya berbeda :)
Jadi, studi lanjut sebenarnya perlu gak sih? Temukan dulu motivasi utama anda, kemudian renungkan/pahami manfaat apa yang ingin anda berikan atas studi yang akan anda tempuh ini. Insya Allah, saya yakin anda akan bisa menjalani studi lanjut dengan lancar dan selalu ceria :))
Terakhir, manfaat utama dari S2 yang saya rasakan adalah kekuatan dari relasi. Mungkin hal ini dapat anda pertimbangkan ketika ingin studi lanjut. Sebagai penutup, ini quotes yang menurut saya bagus dari salah satu mentor saya saat kuliah, bapak Yudy, salah satu direksi perusahaan Bakrie.
Building and Managing relationship is a working progress and it never ends. In the end, it is not WHO YOU KNOW but WHO KNOWS YOU…
Semoga bermanfaat :)
Salam,
Eryk Budi Pratama
0 komentar:
Posting Komentar