Tidak dapat dipungkiri, salah jurusan merupakan fenomena yang banyak dialami mahasiswa ketika sudah menjalani perkuliahan beberapa bulan pertama. Karena saya kuliah di jurusan IT, maka yang saya amati adalah mahasiswa IT tentunya. Saya pernah membaca sebuah tulisan di majalah komputer (saya lupa nama majalah dan penulisnya) yang menulis tentang salah memilih jurusan IT. Tulisan aslinya telah dicopas ke beberapa blog. Kurang lebih isinya seperti ini. Sebelum saya lanjutkan tulisan ini, ada baiknya baca blog ini dulu. Ada seorang blogger juga yang saya rasa tulisannya cukup bagus karena berisi data (here).Sudah dapat gambaran kan? :)
Saya ingin bercerita dari awal, maksudnya kronologi kehidupan per-IT-an saya. Saya mengenal komputer sejak SD (mungkin anak zaman sekarang masih TK uda bisa buka yang macem2 :p). Saya lupa tepatnya kelas berapa (antara kelas 2 atau 3 SD). Pelajaran komputer memang diajarkan di SD saya sebagai pelajaran tambahan. Tahukah anda apa yang saya pelajari? Tahu DOS kan? Sistem operasi microsoft yang warnanya hitam putih, yang kalau mau ngapa-ngapain harus masukin disket yang kadang ukurannya agak gede. Saya diajarkan command-command yang ada di DOS. Ya saya mengalami masa-masa suram tersebut, haha :D Saya masih ingat tiap ujian saya selalu dapat jelek (kadang dapet nilai D dan E, pernah juga F). Saya dapat jelek karena memang saya tidak punya passion belajar IT. Saat kelas 6 SD, papa saya beli PC. Sejak saat itu saya baru punya passion di IT. Saat itu saya belajar banyak hal di Word, Excel, dan Power Point. Bahkan beberapa rumus excel yang menurut saya tidak sederhana pun saya pelajari, termasuk Macro. Walaupun puya PC, tapi saya tidak langganan internet. Hanya kadang pakai telkomnet instan kalau pas lagi penerimaan siswa baru.
Salam,
Saya ingin bercerita dari awal, maksudnya kronologi kehidupan per-IT-an saya. Saya mengenal komputer sejak SD (mungkin anak zaman sekarang masih TK uda bisa buka yang macem2 :p). Saya lupa tepatnya kelas berapa (antara kelas 2 atau 3 SD). Pelajaran komputer memang diajarkan di SD saya sebagai pelajaran tambahan. Tahukah anda apa yang saya pelajari? Tahu DOS kan? Sistem operasi microsoft yang warnanya hitam putih, yang kalau mau ngapa-ngapain harus masukin disket yang kadang ukurannya agak gede. Saya diajarkan command-command yang ada di DOS. Ya saya mengalami masa-masa suram tersebut, haha :D Saya masih ingat tiap ujian saya selalu dapat jelek (kadang dapet nilai D dan E, pernah juga F). Saya dapat jelek karena memang saya tidak punya passion belajar IT. Saat kelas 6 SD, papa saya beli PC. Sejak saat itu saya baru punya passion di IT. Saat itu saya belajar banyak hal di Word, Excel, dan Power Point. Bahkan beberapa rumus excel yang menurut saya tidak sederhana pun saya pelajari, termasuk Macro. Walaupun puya PC, tapi saya tidak langganan internet. Hanya kadang pakai telkomnet instan kalau pas lagi penerimaan siswa baru.
Saat SMP, passion saya di dunia IT memuncak. Melihat pelajaran komputer SMP yang menurut saya masih sederhana (hanya seputar office, HTML, dasar-dasar internet) maka saya pun memiliki hobi baru, yaitu ke toko buku. Saya sering ke toko buku untuk membeli buku-buku tentang IT karena sejujurnya bosan dengan pelajaran di sekolah. Hingga akhirnya saat jalan-jalan di Gramedia, saya menemukan buku dengan cover hitam yang cukup menarik perhatian. Yang membuat saya tertarik membeli buku tersebut adalah kata-kata "bagaimana mencuri kartu kredit orang lain". Hal itu membuat saya tanpa pikir panjang langsung membeli buku tersebut :D Saya rutin membeli buku yang diterbitkan oleh Jasakom. Saat itu saya belum terlalu mengenal internet, jadi saya lebih banyak baca buku. Kurang lebihnya ini buku-buku Jasakom yang saya punya. Masih ada lagi cuma lupa yang mana, hehe.
Berawal dari buku tersebut, akhirnya saya mengenal banyak tentang internet. Dimulai dengan intranet, bagaimana cara setting LAN, sharing folder, setting WLAN, dan banyak hal tentang jaringan komputer yang tentunya tidak diajarkan secara detil saat SMP. Dari situ juga saya mengenal Linux. Dari buku tersebut, hal-hal yang saya pelajari juga semakin banyak. Saat SMP dulu saya sering mencari informasi tentang teknik-teknik hacking dan cracking, cara membuat virus dan antivirus, cara ngisengin komputer orang, dll. Hingga akhirnya saya membuat karya sebuah virus yang sebenernya cukup bisa membuat korbannya kesal berkepanjangan hingga akhirnya mau tidak mau harus install ulang windowsnya :p Oia selain baca-baca buku, saya juga mulai banyak searching artikel-artikel tentang IT security yang tentunya kebanyakan pake bahasa Inggris. saya juga langganan majalah komputer (Komputek dan PC Media). Terinspirasi oleh PC Media yang antivirusnya diberikan secara gratis untuk para pembacanya, saya pun banyak melakukan riset kecil-kecilan tentang malware (khususnya virus), metode analisis malware, membuat virus, dan tentunya membuat antivirus dari virus yang saya buat :D Selain belajar yang aneh-aneh, saya juga belajar database programming menggunakan Microsoft FoxPro. Sama seperti belajar hacking, saya belajar FoxPro secara otodidak. Saya sempat belajar FORTRAN tapi cuma sebentar karena entah kenapa saya bosan.
Saat SMA, sepertinya rasa iseng saya terhadap dunia IT mulai berkurang. Saya mulai mengurangi aktivitas-aktivitas yang berpotensi merugikan PC atau server orang lain. Saat itu saya mulai belajar yang normal-normal saja. Saya belajar C, C++, Pascal, dan Assembly. Saya belajar Pascal karena saya ikut tim olimpiade komputer. Saya belajar C dan C++ karena saya saat itu saya sudah sedikit mengenal kernel Linux dan Windows. Saya berharap bisa memahaminya tapi ternyata gatot, haha. Kemudian saya belajar assembly karena saat SMA saya lebih banyak belajar tentang software cracking dan sedikit tentang computer forensics. Wajib hukumnya paham assembly kalau ingin belajar cracking aplikasi. Saat SMA ini selain mengurangi aktivitas hacking dan lebih fokus ke cracking aplikasi dan riset malware, saya mulai banyak belajar tentang enterpreneurship dan manajemen. Bermodalkan beberapa modul training papa saya tentang Total Quality Management (TQM), saya mulai mengenal beberapa hal tentang quality management dan beberapa hal non-IT. Lean, Six Sigma, operational management, human resource management, dan beberapa hal lainnya pun saya pelajari. Saya pun kadang dilibatkan untuk membantu menyelesaikan dokumen quality improvement program yang memang rutin diadakan oleh perusahaan papa saya.
Dari situ sebenarnya motivasi saya untuk melanjutkan kuliah di dunia IT perlahan mulai berkurang. saya lebih tertarik ke bisnis dan manajemen. Saya tetap passion di IT, tapi hanya sebatas hobi. Untuk karier sebenarnya saya lebih memilih untuk menjadi konsultan manajemen. Mengingat keinginan untuk melanjutkan ke sekolah penerbangan tidak disetujui, akhirnya saya harus memilih mau tetap di IT atau Manajemen. Hingga akhirnya keputusan berada di jurusan IT karena selain ortu lebih support di situ, dari sisi saya sendiri pun lebih siap karena sudah sejak SD mengenal IT. Awalnya saya pingin masuk informatika ITB. Cuma karena beberapa pertimbangan akhirnya gak jadi daftar USM ITB. Rencana SNMPTN daftar Teknik Informatika ITS, cuma ternyata saya dapat beasiswa full di Unviersitas Bakrie untuk jurusan Teknik Informatika. Setelah diskusi dengan ortu akhirnya saya ambil. Yeeyy akhirnya kuliah di Jakarta juga, di tempat lahir saya :D Sebenernya sebelum dapat beasiswa di TIF UB, saya dapat beasiswa parsial di Universitas Bakrie juga tapi jurusan Manajemen.
Kurikulum Teknik Informatika Universitas Bakrie ini cocok dengan passion saya. Jadi saya tidak salah harus mengorbankan PMDK saya di PENS ITS untuk memilih Universitas Bakrie. Hingga sampai saat artikel ini ditulis, sudah banyak sekali hal-hal yang saya alami mulai dari perkuliahan di TIF UB, organisasi, komunitas, event-event gratis, dan lain sebagainya. Tidak jarang saya harus mengorbankan waktu istirahat saya untuk melakukan hal-hal yang berhubungan dengan passion saya di bidang IT. Tidak akan saya ceritakan semuanya karena tentunya akan jadi artikel yang sangat panjang hehe.
Saya sudahi dulu kronologi cerita saya dari SD sampai kuliah yang berhubungan dengan IT. Saya akan langsung ke inti permasalahan mengenai fenomena salah jurusan, khususnya jurusan IT. Jika pembaca perhatikan, saya membold kata-kata PASSION. Ya benar.. sebenarnya inti dari salah jurusan ini adalah PASSION alias minat.
Motivasi dalam memilih jurusan juga bisa jadi hal yang mendukung passion kita dalam memilih jurusan dan menentukan karier kita setelah lulus. Jika dijadikan satu, maka coba kita pikirkan apa yang menjadi PASSION, MOTIVATION, dan PURPOSE dalam memilih jurusan dan karier setelah lulus kuliah nanti.
"Passion kamu dimana sih?"
Mungkin ini pertanyaan pertama yang bakal ditemui. Coba pahami sebenernya kita ini minat dimana. Yakinkah bahwa kita punya minat di IT? Atau mungkin bidang lain? Jika memang minat di bidang lain, lalu apa motivasi kita tetap memilih jurusan IT? Lalu nanti kalau udah lulus, pinginya berkarier di bidang apa dan jadi apa? Coba renungkan :)
Menurut saya, jika kita bisa menentukan minat kita dimana, kita akan mengetahui apa yang menjadi motivasi kita untuk menekuni bidang tersebut. Jika kita telah memiliki passion dan memahami motivasi kita memilih bidang tersebut, tentunya kita akan mengetahui apa yang menjadi tujuan kita nanti. Coba perhatikan salah satu contoh statement di bawah ini:
"Tujuan saya adalah mendapatkan nilai/IPK terbaik sehingga saya bisa menjadi mahasiswa berprestasi akademik"
No no no.. kita harus bisa bedakan mana yang tujuan dan mana yang hasil. Nilai hanyalah hasil. Hasil dari apa? Hasil dari usaha dan ketekunan kita dalam memahami materi perkuliahan dan hasil dari tujuan kita yang dengan jelas telah kita ketahui dan kita capai dengan cara-cara yang terbaik. Dan ketika kita merencanakan atau telah mencapai tujuan, tentunya harus kita renungkan sudahkah tujuan tersebut sesuai passion awal. Dan siklus ini akan terus berlanjut :)
Passion saya bukan di IT nih, tapi saya sudah terlanjur masuk IT. Bagaimana saya harus menyikapinya? Dipaksakan pun saya tetap tidak bisa. Diabaikan juga tidak mungkin karena mau gak mau harus menyelesaikan perkuliahan IT ini.
Hayooo ngaku siapa yang merasakan hal seperti ini? :p Menurut saya sih ada dua opsi menyikapi hal ini.
Jika masih ingin mencoba agar passion di IT, banyak hal menarik yang bisa kita lakukan yang masih terkait dengan IT. Tahu tidak bahwa banyak sekali event2 IT yang tentunya GRATIS (khususnya di Jakarta). Mana ada sih mahasiswa yang gak suka gratisan? hehe. Coba saja ikuti event2 seperti seminar, workshop, atau pameran IT. Saya yakin dengan semakin seringnya kita ikutan event2 IT, wawasan kita akan bertambah. Saya bisa pastikan bahwa perlahan tapi pasti, kita akan menemukan hal-hal menarik di dunia IT, apapun bentuknya. Trust me, silakan dicoba. Ayo sering-sering ikut event-event IT. Selain dapat ilmu gratis dan makan gratis, tentunya bisa dapat banyak kenalan juga loh. Siapa tau pas ikutan event-event IT ketemu jodohnya di situ :p Setelah ikut event, coba ikuti komunitas-komunitas IT. Orang-orang di komunitas IT itu menyenangkan kok. Dijamin gak bakal bosen deh :D Buat yang punya bisnis, tentunya hal ini bisa jadi kesempatan kita untuk mengenalkan bisnis kita ke temen-temen komunitas.
Nah jika memang benar-benar stuck gak pingin berkarier di IT, tetap cobalah cara di atas hehehe. Banyak hal tak terduga yang mungkin kita dapatkan.Sebenernya ada beberapa topik di IT yang saya kurang tertarik, tapi ketika ada seminarnya saya tetap datang. Walupun gak mudeng-mudeng amat, tapi setidaknya saya berusaha untuk memahami. Tidak ada ilmu, pengetahuan, dan wawasan yang tidak berguna. Semua pasti akan berguna sesuai dengan waktu dan tempatnya.
Saya gak suka programming. Susah kak. Logika saya kurang bagus nih di programming.
Segera bertobatlah. Kuliah di jurusan IT, walaupun spesialisasi kita bukan di software development, memahami programming wajib hukumnya. Belajar programming mengasah logika kita. Setidaknya jika nanti tidak ingin berkarier sebagai programmer atau software developer, latihan-latihan coding yang kita lakukan ini melatih logika kita dalam menyelesaikan segala macam permasalahan. Kadang permasalahan terknis yang tidak berkaitan dengan IT dapat diselesaikan dengan logika berpikirnya orang IT loh. Saya membuktikannya ketika interview di Unilever. Saat itu saingan saya adalah mahasiswa UI jurusan Teknis Industri. Permasalahan yang diberikan (untuk dipecahkan) sebenernya lebih ke arah manajemen. Tahu sendiri kan di IT kita paling banter cuma belajar pengantar manajemen, sedangkan mahasiswa Teknik Industri tentunya lebih memahami bisnis dan manajemen. TAPI, ternyata saya yang dipilih untuk magang di Unilever. Kata supervisor saya saat itu, jawaban saya lebih terstruktur, logis, dan tepat sasaran. Berbahagialah bagi kalian yang suka coding. Spesialisasi saya bukan di programming. Tentunya bagi yang passion di programming bisa memberikan jawaban yang lebih baik daripada saya.
So.... masih kah kita ragu ketika kita merasa salah jurusan IT tapi masih tetap kuliah di IT? Mungkin next time saya akan tulis tentang pekerjaan apa saja yang ada di dunia IT. Semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan dan komentar, jangan sungkan-sungkan untuk diungkapkam :D
Advisory Services (Assistant) - IT Risk and Assurance, Ernst & Young Indonesia
1 komentar:
Pak..saya mau tanya lowongan magang di Ernest & Young Indonesia. Saya baru selesai course untuk mengambil sertifikasi CISA. Terimakasih.
Posting Komentar