Telepati (Part 1)

Telepati... Ketika pertama kali mendengar kita pasti berpikir bahwa telepati berkaitan dengan hal magis. Menurut saya hal itu bisa benar dan bisa salah. Loh??? kok tidak konsisten? Bukannya tidak konsisten, yang membedakan atara kedua persepsi tersebut adalah bagaimana cara menggunakan telepati serta apa yang akan kita lakukan dengan telepati itu.
By the way, mungkin tidak semua orang mengetahui telepati yang sebenarnya. Telepati berasal dari dua kata, yaitu "tele" yang artinya jauh dan "pathos" yang artinya perasaan. Arti harfiahnya adalah merasakan dari jauh. Gejala telepati itu secara alami sering kita alami. Misalnya, ketika kita akan mengucapkan sesuatu, tiba-tiba teman yang ada di depan kita mengatakannya terlebih dahulu. Contoh lain misalnya ada sekelompok orang yang sedang berkumpul, tiba-tiba ada salah seorang yang ingin buang air, yang lain pun juga terpengaruh meskipun dalam taraf yang berbeda-beda pada masing-masing individu.
Hal semacam itu mungkin terkesan wajar saja karena merupakan gejala alami. Namun gejala alami tersebut dapat dimanfaatkan dan dapat dipelajari lebih ilmiah melalui ilmu telepati.


Pada dasarnya, gejala-gejala telepati bersumber dari keterangan Society For Psichological Research sebagai berikut.
" Perasaan-perasaan serta gagasan-gagasan dalam keadaan yang luar biasa atau yang hakikatnya belum diketahui, dapat dikirimkan dari manusia yang satu kepada manusia yang lain, dengan cara diluar pancaindera".
Ada pula teori yang mengatakan bahwa adanya suatu sinar kejiwaan dari pikiran manusia, memancar mengenai otak manusia lain yang bersifat mudah mempengaruhi lingkungan, menembus udara maupun dinding dan power dari pancaran pikiran itu antara satu orang dengan yang lain berbeda.

Weleh-weleh... Teorinya mantab !! ^_^ Jadi jelas bahwa telepati tidak sepenuhnya suatu ilmu magis yang oleh sebagian besar orang diklaim sebagai ilmu hitam. Bahkan ada yang pernah mengatakan kalau itu dibantu oleh jin !! Wah-wah.. Jadi takut ini ^_^ hehehe... Tapi berdasarkan sedikit penelitian dan pengamatan, maka saya berani menyimpulkan bahwa telepati tidak sepenuhnya merupakan ilmu magis seperti yang dipersepsikan oleh sebagian besar orang. Memang ada beberapa sisi yang belum saya temukan titik terangnya. Karena telepati merupakan ilmu metafisika, maka butuh cara tersendiri untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Dalam melakukan penelitian saya juga menggunakan inner energi (tenaga dalam) dengan memusatkan aliran cakra energi ke telapak tangan. Dengan begitu, blablablabla... hehehe.. (Insya Allah akan dijelaskan pada artikel berikutnya yang ada hubungannya dengan artikel ini ^_^ ).

Sedikit cerita, waktu saya masih SD, entah itu disadari atau tidak saya sering melakukan telepati terhadap teman-teman tanpa diketahui. (wah teman-teman maafin saya, hehehehe ^_^). Kejadian yang benar-benar membuat saya heran adalah ketika ulangan IPS, entah kenapa ketika ada 1 soal yang saya beran=benar tidak bisa, saya melihat kepala teman saya. Kebetulan waktu itu saya duduk di paling belakang. Waktu itu saya yakin dia tahu jawaban dari soal yang saya tidak tahu. Tanpa sengaja saya memusatkan pikiran melihat orang itu sambil memberi sugesti kepada diri saya bahwa jawaban itu pasti akan saya dapat. Beberapa detik kemudian entah apa yang saya rasakan tiba-tiba saya mengetahui jawabannya. Setelah diperiksa, jawaban tadi benar. ^_^ Jadi telepati dapat dimanfaatkan untuk menyadap pikiran orang lain. lol ^^

Seseorang mudah untuk menerima telepati apabila tidur dalam keadaan hipnosa(tidur akibat pengaruh hipnotis) atau orang yang memang sengaja mengosentrasikan pikirannya untuk menangkap perintah telepati itu.


*bersambung*


By : Eryk Budi Pratama